Secara umum hutan bakau
atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa
berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut
air, laut tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai.
Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove (Hutan Bakau). Hutan
mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi ekosistem hutan,
air dan alam sekitarnya. Fungsi atau manfaat hutan bakau dapat ditinjau dari
sisi fisik, biologi, maupun ekonomi.
Manfaat dan fungsi
hutan mangrove secara fisik antara lain:
· Penahan
intrusi (peresapan) air laut ke daratan.
· Penahan
badai dan angin yang bermuatan garam.
· Penambat
bahan-bahan pencemar (racun) diperairan pantai.
Manfaat dan fungsi
hutan bakau secara biologi antara lain:
· Tempat
hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun
pengasuhan.
· Sumber
makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya.
Manfaat dan fungsi
hutan bakau secara ekonomi antara lain:
· Tempat
rekreasi dan pariwisata.
· Sumber
bahan kayu untuk bangunan dan kayu bakar.
· Penghasil
bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan lainnya.
· Bahan
penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat
digunakan sebagai obat penghambat tumor.
· Sumber
mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan
dan petani tambak.
Kondisi Hutan Bakau Indonesia. Melihat
definisi, pengertian, ciri-ciri, fungsi dan manfaat hutan bakau tersebut kita
seharusnya bisa berbangga diri menjadi negara dengan luas kawasan hutan
mangrove terluas di dunia. Berdasarkan data FAO yang dirilis tahun 2007, walau
hanya memiliki hutan bakau seluas 3,062,300 ha, luas hutan bakau di Indonesia
mencapai 19% dari total hutan bakau di seluruh dunia. Ini telah menjadikan
Indonesia sebagai negara dengan luas hutan bakau paling luas di dunia melebihi
Australia (10%) dan Brazil (7%).
Bahkan menurut
Arobaya dan Wanma (2006), Indonesia memiliki 27% dari total hutan mangrove
dunia atau setara dengan 4,25 juta ha. Data hampir sama dikeluarkan Kementerian
Kehutanan (2006) yakni seluas 4,3 juta ha.
Sayangnya rekor
alam Indonesia ini diikuti pula dengan rekor kerusakan hutan
bakau terbesar. Dari tahun ke tahun luas hutan mangrove Indonesia menurun
dengan drastis. Bahkan menurut sebuah data, hutan mangrove yang telah
ter-deforestasi sehingga dalam kondisi rusak berat mencapai 42%, rusak mencapai
29%, kondisi baik sebanyak < 23% dan hanya 6% saja yang kondisinya sangat
baik.
Semoga kesadaran
kita akan lestarinya hutan bakau di Indonesia akan semakin tumbuh. Indonesia
tetap memegang rekor sebagai negara dengan hutan bakau terluas di dunia dan
manfaat hutan mangrove dapat kita rasakan semua, demi kemakmuran rakyat
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar