Jumat, 26 Februari 2016

SURAT TERBUKA UNTUK KRAKATAU

SURAT TERBUKA

Ini adalah sebuah surat terbuka dari saya Kader Konservasi yang saya tujukan kepada seluruh rakyat Indonesia dan khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Pariwisata.

Indonesia saat ini sedang gencarnya mempromosikan wisata-wisata yang terdapat di negeri khatulistiwa ini yang kaya akan keindahan alamnya baik dataran maupun perairan. Masa saat ini sangat tren sekali dengan istilah MY LIVE MY ADVENTURE, mulai dari anak-anak sampai kalangan dewasa menyukai kalimat ini. Oleh karena itu tempat-tempat wisata seperti gunung, laut dan hutan menjadi salah satu tempat wisata yang diprimadonakan.

Gunung Anak Krakatau yang berada di Provinsi Lampung dijadikan salah satu destinasi wisata oleh para wisatawan lokal maupun mancannegara serta dengan gencar dipromosikan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Hal tersebut dibuktikan dengan dijadikannya tour Krakatau menjadai salah satu bagian dari kegiatan tahunan Festival Krakatau. Kegiatan tour Krakatau pada awalnya hanya melihat gunung anak Krakatau dari atas kapal namun pada tahun 2015 tour Krakatau menjadi kegiatan menginjakan kaki langsung di gunung anak Krakatau bahkan ada yang melakukan kegiatan menggunakan alat untuk terbang/melayang di sekitaran gunung anak Krakatau.

Pada hakikatnya berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekosistemnya dengan jelas menyatakan bahwa kawasan cagar alam bukan peruntukan sebagai tempat wisata.

Pada kesempatan ini saya ingin membahas bukan tentang pelanggaran hukumnya namun saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berfikir, menganalisa dan mengambil langkah terhadap bahayanya berada di gunung anak Krakatau. Saya menyampaikan ini berdasarkan kajian-kajian yang telah dilakukan oleh para pakar diantaranya peneliti dari LIPI dan Badan Geologi Kementerian ESDM. Mari bersama sama kita analisis :
1.       Pernyataan dari Badan Geologi “G. Anak Krakatau adalah gunung api strato tipe A dan merupakan gunung api muda yang muncul dalam kaldera 1883 dari kompleks vulkanik Krakatau. Aktivitas erupsi dimulai sejak tahun 1927 – saat ini dengan letusan abu dan aliran lava (erupsi tipe strombolian)”. Radius 0 – 2 Km Sering terlanda aliran lava, gas beracun, aliran awan panas, lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat, radius 2 – 5 Km berpotensi terlanda aliran lava, kemungkinan aliran awan panas, kemungkinan lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat, radius 5 – 8 Km berpotensi hujan abu dan kemungkinan lontaran batu (pijar).
2.       Pernyataan dari LIPI “Merupakan kawasan gunung api yang sangat aktif, letusan tidak bisa diprediksi, interval letusan sangat tidak menentu, tidak ada sarana transportasi umum, tidak tersedia cukup sumber air tawar, kunjungan perlu dibatasi, selain berbahaya   juga mengganggu proses suksesi (darat dan laut), tanah pasir dengan batuan lepas dan mudah longsor sangat berbahaya bagi pengunjung biasa”.

Dari 2 pernyataan diatas kita dapat mengambil beberapa kesimpulan gunung anak Krakatau merupakan gunung berapi yang sangat aktif sampai saat ini, jarak 0 – 2 Km dari pusat gunung anak Krakatau merupakan area yang paling banyak resiko bahaya yang ditimbulkan jika gunung anak Krakatau meletus,  waktu terjadinya letusan tidak dapat diprediksi, tidak ada sarana transportasi umum yang mampu membawa pengunjung secara cepat ketika terjadi letusan, kegiatan kunjungan mengganggu proses suksesi alam. Dengan kata lain gunung anak Krakatau merupakan tempat yang BERBAHAYA untuk dikunjungi.

Saya jujur pernah berkunjung di gunung anak Krakatau sebanyak 3 kali diantaranya kegiatan perkuliahan, membantu mendata pohon, dan mengantarkan peserta studi ekologi. Saat itu saya merasa bahagia dapat ke gunung anak Krakatau dan ingin berkunjung selalu, namun ketika saya mendapatkan penjelasan dari sumber-sumber diatas saya merasa bersyukur masih diberikan kenikmatan untuk selamat dan hidup sampai hari ini. Mulai saat itu dan sampai saat ini saya merasa takut untuk datang ke gunung anak Krakatau, saya tidak habis pikir jika pada saat saya berada disana dan gunung meletus saya akan bingung berlari ke arah mana karena saya tidak dapat menentukan dari arah mana aliran lava dan batu pijar jatuh, dan akan berlindung dimana karena pohon-pohon yang ada disana pun terbakar ketika terkena aliran lava atau batu pijar.

Saya merasakan apa yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia khusunya kaum muda yang memiliki jiwa petualang yang tinggi, yaitu rasa penasaran dengan kondisi anak dari gunung yang pada tahun 1883 meletus dengan maha dahsyat, tentu suatu keistimewaan tersendiri dapat melihatnya secara langsung dan menginjakan kaki langsung di anak gunung tersebut. Hal itulah yang ada difikiran saya saat itu. Saya yakin seluruh masyarakat Indonesia belum tahu tentang karakteristik sesungguhnya dari anak gunung Krakatau, oleh karena itu saya menulis surat terbuka ini agar seluruh masyarakat Indonesia tau bahwa sesungguhnya gunung anak Krakatau merupakan gunung yang berbahaya untuk di kunjungi. Semoga dengan tau, maka rasa penasaran semua masyarakat akan dikalahkan dengan rasa menyayangi keselamatan diri.

Semoga dengan informasi ini dapat membuat kita berfikir 10 kali sebelum datang langsung ke gunung anak Krakatau. Jangan sampai ada penyesalan di akhir nanti, jangan sampai seperti penyesalan orang-orang di pegunungan yang menebangi pohon dan berdapak pada tanah longsor, pembakar hutan yang akhirnya sakit karena polusi udara, menebangi mangrove dan akhirnya terjadi abrasi pantai dan air laut masuk ke daratan. Jangan sampai kita merehkan potensi bahaya gunung anak Krakatau dan akhirnya menyesal karena kita terkena aliran lava dan batu pijar ataupun material lain yang dapat merugikan diri kita.

Jika anda yang membaca surat terbuka ini setuju dengan apa yang saya tulis, maka saya memohon kepada anda untuk meneruskan dan membagikan surat terbuka ini kepada seluruh orang-orang yang anda kenal dan seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih saya ucapkan kepada para pembaca, semoga tulisan ini bermanfaat. Amiin.


Salam dari saya Kader Konservasi


Senin, 22 Februari 2016

HARI LINGKUNGAN HIDUP LAMPUNG

Hari Lingkungan Hidup 5 Juni. satu pesan saya untuk diri saya dan semuanya. Hidupkanlah Lingkungan agar kita dan generasi penerus dapat terus hidup. =-d.
1. akhiri sifat buang sampah sembarangan.
2. Kurangi suplai Gas Efek Rumah Kaca ke Atmosfer.
3. Biasakanlah bergaya hidup sehat.
4. Merokoklah pada tempatnya.
5. Akhiri Pengrusakan Hutan dan terus lakukan perbaikan hutan.
6. Biarkan Satwa Liar Hidup di Alam Liar BUKAN di rumah kita.
7. Tangkaplah ikan dengan cara yang hewani.
Informasi ini di persembahkan oleh Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Provinsi Lampung.

HARI KEANEKARAGAMAN HAYATI LAMPUNG

Jumat 22 Mei 2015, Forum Komunikasi Kader Konservasi (FK3I) Korda Lampung membagikan selebaran berisi daftar satwa yang dilindungi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Mei. Tujuan dilakukanya pembagian selebaran tersebut untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak memburu, menangkap, memelihara, dan menyakiti satwa-satwa yang dilindungi. 
Kegiatan membagikan selebaran tersebut dimulai pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 17.00 WIB. Sebanayak 1000 selebaran berisi gambar satwa yang dilindungi dibagiakan kepada masyarakat di Bandar Lampung sebagai upaya mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak memburu, menangkap, memelihara, dan menyakiti satwa-satwa yang dilindungi
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati ini dilakukan di 3 titik yaitu di lampu merah Unila, lampu merah depan Teknokrat, dan lampu merah depan Masjid Al Furqon. Selain membagikan selebaran, FK3I korda Lampung juga memampangkan gambar kakak tua jambul kuning dan tulisan singkat “‪#‎SaveSiJambulKuning‬”. Ini dilakukan atas kepedulian terhadap kakak tua jambul kuning yang diselundupkan dan dimasukan kedalam botol plastik. Diharapkan pasca kegiatan tersebut, masyarakat menjadi tahu jenis-jenis satwa yang dilindungi serta tidak memelihara dan memburunya.

HARI PRIMATA LAMPUNG

Di dunia terdapat lebih dari 440 jenis primata (bangsa kera dan monyet) dan lebih dari 40 jenis diantaranya hidup di Indonesia. Namun sayangnya persatuan konservasi dunia, IUCN, dalam daftar jenis satwa terancam punah menyatakan bahwa sepertiga dari seluruh jenis primata dunia telah berstatus Kritis (Critically Endangered) ataupun Rentan (Vulnerable).
IUCN juga secara berkala menerbitkan daftar 25 jenis primata yang paling terancam punah di dunia. Pada periode 2012-2014, terdapat 3 jenis primata Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut yaitu Tarsius Kerdil (Tarsius pumilus), Kukang Jawa (Nycticebus javanicus), dan Simakobu (Simias concolor). Dua jenis primata lain yang dipertimbangkan namun akhirnya tidak dimasukkan dalam daftar adalah Bekantan (Nasalis larvatus) dan Surili Jawa (Presbytis comata).
Selain dari lima jenis primata di atas, nasib dari jenis primata lain pun bukan berarti baik. 70% primata Indonesia terancam punah akibat hilangnya habitat dan penangkapan illegal untuk diperdagangkan. Sayangnya, banyak masyarakat yang membeli dan memelihara primata dengan dalih kasih sayang, padahal menyayangi tidak seharusnya dilakukan dengan mengurung mereka.

RAKOR KEBAKARAN HUTAN

Rapat Koordinasi Dalam Rangka Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Lampung Tahun 2015
Diselenggarakan oleh BKSDA Lampung @hotel Bukit Randu Bandar Lampung








APEL SIAGA KEBAKARAN HUTAN

Apel Bersama yang diselenggarakan oleh BKSDA Lampung







Minggu, 21 Februari 2016

Gunung Anak Krakatau

Selamat Malam teman2. Saya ingin menyampaikan sedikit informasi tentang Anak Krakatau. Anak Krakatau merupakan bagian dari Cagar Alam Gunung Anak Krakatau dan Cagar Alam Laut Krakatau. Kegiatan yg dapat dilakukan disana ialah kegiatan tentang pendidikan dan penelitian (lebih jelas ada di UU No 5 Th. 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya). Anak Krakatau merupakan gunung berapi yang AKTIF dan dapat kapan pun meletus baik skala kecil maupun besar, arah letusan tidak dapat di prediksi sehingga memungkinkan untuk ke segala arah. Anak Krakatau merupakan Laboratorium alam yang mengalami Suksesi secara Alami sehingga tidak diperbolehkan adanya campur tangan dari manusia dan hanya satu-satunya di Dunia sehingga ditetapkan oleh UNESCO menjadi warisan dunia yang harus di jaga keberadaan dan kelestariannya. Dengan demikian ada beberapa kesimpulan yaitu : 1. Anak Krakatau bukan tempat wisata, bagi yang memasuki areal Anak Krakatau harus memiliki SIMAKSI (surat izin memasuki kawasan konservasi) dan tujuannya sesuai UU No 5 Th.1990 BUKAN UNTUK WISATA. 2. Anak Krakatau memiliki Potensi Berbahaya yaitu LETUSANNYA. 3. Anak Krakatau laboratorium alam yang harus kita jaga.
Jadi Anak Krakatau Bukan Tempat Wisata TETAPI Cagar Alam.
"FK3I (Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia) Provinsi Lampung"

Hutan Mangrove

Secara umum hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air, laut tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai.
Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove (Hutan Bakau). Hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi ekosistem hutan, air dan alam sekitarnya. Fungsi atau manfaat hutan bakau dapat ditinjau dari sisi fisik, biologi, maupun ekonomi.
Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara fisik antara lain:
·       Penahan abrasi pantai.
·       Penahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan.
·       Penahan badai dan angin yang bermuatan garam.
·       Menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara (pencemaran udara).
·       Penambat bahan-bahan pencemar (racun) diperairan pantai.
Manfaat dan fungsi hutan bakau secara biologi antara lain:
·       Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun pengasuhan.
·       Sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya.
·       Tempat hidup berbagai satwa lain semisal kera, buaya, dan burung.
Manfaat dan fungsi hutan bakau secara ekonomi antara lain:
·       Tempat rekreasi dan pariwisata.
·       Sumber bahan kayu untuk bangunan dan kayu bakar.
·       Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan lainnya.
·       Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor.
·       Sumber mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.
Kondisi Hutan Bakau Indonesia. Melihat definisi, pengertian, ciri-ciri, fungsi dan manfaat hutan bakau tersebut kita seharusnya bisa berbangga diri menjadi negara dengan luas kawasan hutan mangrove terluas di dunia. Berdasarkan data FAO yang dirilis tahun 2007, walau hanya memiliki hutan bakau seluas 3,062,300 ha, luas hutan bakau di Indonesia mencapai 19% dari total hutan bakau di seluruh dunia. Ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan luas hutan bakau paling luas di dunia melebihi Australia (10%) dan Brazil (7%).
Bahkan menurut Arobaya dan Wanma (2006), Indonesia memiliki 27% dari total hutan mangrove dunia atau setara dengan 4,25 juta ha. Data hampir sama dikeluarkan Kementerian Kehutanan (2006) yakni seluas 4,3 juta ha.
Sayangnya rekor alam Indonesia ini diikuti pula dengan rekor kerusakan hutan bakau terbesar. Dari tahun ke tahun luas hutan mangrove Indonesia menurun dengan drastis. Bahkan menurut sebuah data, hutan mangrove yang telah ter-deforestasi sehingga dalam kondisi rusak berat mencapai 42%, rusak mencapai 29%, kondisi baik sebanyak < 23% dan hanya 6% saja yang kondisinya sangat baik.

Semoga kesadaran kita akan lestarinya hutan bakau di Indonesia akan semakin tumbuh. Indonesia tetap memegang rekor sebagai negara dengan hutan bakau terluas di dunia dan manfaat hutan mangrove dapat kita rasakan semua, demi kemakmuran rakyat Indonesia.

Sabtu, 20 Februari 2016

Jambore Kader Konservasi Nasional Tahun 2015 diadakan di Taman Nasional Ujung Kulon






















H

Bahayanya Anak Gunung Krakatau

Hal yg perlu diperhatikan juga ialah bahayanya gunung anak krakatau. Ia merupakan gunung berapi yang aktif, dan tidak bisa di prediksi waktu meletus dan arah letusannya. Ketika bara api seukuran jagung mengenai tubuh kita maka akan mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu kenapa gunung anak krakatau tidak cocok dijadikan sebagai tempat wisata.

Melestarikan Alam

Melestarikan alam jangan hanya celoteh saja. lakukan hal kecil yang bertuijuan untuk melestarikan alam. Jangan mengaku melestarikan alam jika masih buang sampah sembarangan, memboroskan air, memboroskan listrik, menyebarkan polusi udara, membangun rumah/sejenisnya di bantaran sungai, mengruk/menimbun pantai, memelihara satwa liar, memburu satwa liar, memperdagangkan satwa liar, menebangi pohon-pohon, mengruk bukit, boros dalam penggunaan plastik dan tidak menanam pohon. Ayo gerak bersama, ini bukan karena kepentingan pribadi, golongan, organisasi, kelompok, politik, ras, suku, negara, tetapi ini semua untuk Bumi tercinta ini.