Rabu, 27 November 2013

Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013

Hari Menanam Pohon Indonesia

Hari Menanam Pohon Indonesia jatuh pada setiap tanggal 28 November. Hari Menananam pohon ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, beserta penetapan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional.  Keputusan ini didasarkan atas hasil/prestasi dari segenap lapisan masyarakat Indonesia  dalam tanam menanam pohon melalui Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam  Pohon  sejak tahun 2007. Hingga tahun 2013 berarti sudah 5 tahun Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati dan disemarakan dengan berbagai kegiatan penanaman di seluruh penjuru Republik Indonesia ini. 
Presiden Republik Indonesia pada KTT Perubahan Iklim Tahun 2009 di Kopenhagen telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan upaya sendiri atau sampai 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2020 dalam rangka mitigasi perubahan iklim global. Komitmen tersebut tidak dapat terwujud jika hanya dilaksanakan oleh Presiden saja melainkan dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai hal dapat dilakukan untuk menurunkan emisisi gas rumah kaca tersebut diantaranya menghemat penggunaan listrik, menggunakan kendaraan umum, hemat penggunaan kertas, mengurangi penggunaan plastik dan melakukan penanaman pohon.
Kegiatan penanaman pohon memberikan manfaat banyak bagi kehidupan manusia. Manfaat utama dari adanya pohon adalah merubah karbondioksida (CO2) menjadi Oksigen (O2) yang setiap hari digunakan manusia untuk bernafas. Manfaat lain dari adanya pohon yaitu sebagai tendon air alami, sehingga mampu mengurangi air melimpah di permukaan pada musim hujan dan mengurangi resiko banjir. Pohon menciptakan keindahan, kesejukan dan ketenangan maka pohon mampu meningkatkan kualitas hidup bagi yang tinggal di dekatnya. Pohon membantu anak-anak dalam proses belajar, ketika anak-anak belajar di lingkungan sekolah yang ditumbuhi pohon akan mempermudah dalam proses penghafalan dan pembelajaran materi sekolah. Disamping manfaat untuk manusia pohon pun memiliki fungsi penting bagi makhluk hidup lainnya yaitu sebagai tempat tinggal berbagai jenis satwa, tempat satwa mencari makan, tempat satwa bermain dan tempat satwa berkembangbiak.
Berbagai kegiatan penanaman pohon telah dilakukan di Indonesia, program yang saat ini sedang berjalan adalah Penanaman 1 Milyar Pohon. Program ini dicanangkan oleh Kementerian Kehutannan Republik Indonesia sejak tahun 2010 dan hingga saat ini sudah lebih dari 5,5 miliar pohon yang tertanam dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dengan dicanangkan propgram ini saya berharap bahwa penanaman ini akan banyak memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia. Monitoring pun perlu dilakukan agar penanaman pohon ini bukan dapat dihitung jumlah pohon yang tertanam melainkan dapat dihitung juga pohon yang tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Masyarakat Indonesia harus meningkatkan kepedulian, kemampuan dan kemandiriannya dalam upaya menjaga lingkungan sekitar. Pendidikan lingkungan sejak usia dini sangat diperlukan bagi para generasi penerus bangsa ini, dengan harapan ketika kelak generasi tersebut memimpin bangsa ini dapat menyesuaikan kebijakan-kebijakan yang diambil dengan kelestarian lingkungan sekitar. Pendidikan bukan hanya dilakukan di lingkungan sekolah namun dalam lingkungan kehidupan sehari-hari juga. Para orang tua memberkian contoh bagi anak-anaknya dalam menjaga kelestarian lingkungan salah satunya adalah dengan menanam pohon disekeliling rumah. Memberikan pemahaman bahwa dengan menanam pohon akan banyak memberikan manfaat baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya dan dengan menanam pohon kita akan mendapatkan pahala yang tak terhenti selama pohon itu masih bermanfaat.

Akhir-akhir ini selain isu penurunan emisi gas rumah kaca terdapat isu kebakaran hutan, banjir dan tanah longsor yang berkmbang di Indonesia, oleh karena itu kegiatan penanaman pohon sangat diperlukan dan penanaman pohon bukan hanya dilakukan pada hutan milik negara melainkan harus ditanam juga pada daerah-daerah pinggiran sungai, gunung-gunung yang gundul dan tebing – tebing di pinggir jalan. Selain penanaman pohon diperlukan upaya lain yaitu jangan membuang sampah di sungai, tidak melakukan illegal logging, memisahkan sampah organik dan non organik agar sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan sampah non organik dapat didaur ulang menjadi barang yang siap pakai.
Semoga dengan momen Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia kita dapat berperan aktif dalam upaya mitigasi prubahan iklim global, mencegah banjir dan tanah longsor serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan hasil penanaman baik berupa kayu maupun non kayu. Sehingga bumi kita saat ini kondisinya terjaga dengan baik dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita mendatang . Bumi ini adalah titipan dari anak cucu kita yang harus kita jaga dan kembalikan seutuhnya kepada mereka. Ayo Tanam Pohon, Pohon Untuk Kehidupan Dunia dan Kehidupan Akhirat. Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013.

Agung Wahyudi, S.Hut
Koordinator Daerah Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Lampung
Gisting 15 November 2013.
fb : Forum-Komunikasi-Kader-Konservasi-Indonesia-Propinsi-Lampung
kodra lampung                                   





Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013

Hari Menanam Pohon Indonesia

Hari Menanam Pohon Indonesia jatuh pada setiap tanggal 28 November. Hari Menananam pohon ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, beserta penetapan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional.  Keputusan ini didasarkan atas hasil/prestasi dari segenap lapisan masyarakat Indonesia  dalam tanam menanam pohon melalui Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam  Pohon  sejak tahun 2007. Hingga tahun 2013 berarti sudah 5 tahun Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati dan disemarakan dengan berbagai kegiatan penanaman di seluruh penjuru Republik Indonesia ini. 
Presiden Republik Indonesia pada KTT Perubahan Iklim Tahun 2009 di Kopenhagen telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan upaya sendiri atau sampai 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2020 dalam rangka mitigasi perubahan iklim global. Komitmen tersebut tidak dapat terwujud jika hanya dilaksanakan oleh Presiden saja melainkan dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai hal dapat dilakukan untuk menurunkan emisisi gas rumah kaca tersebut diantaranya menghemat penggunaan listrik, menggunakan kendaraan umum, hemat penggunaan kertas, mengurangi penggunaan plastik dan melakukan penanaman pohon.
Kegiatan penanaman pohon memberikan manfaat banyak bagi kehidupan manusia. Manfaat utama dari adanya pohon adalah merubah karbondioksida (CO2) menjadi Oksigen (O2) yang setiap hari digunakan manusia untuk bernafas. Manfaat lain dari adanya pohon yaitu sebagai tendon air alami, sehingga mampu mengurangi air melimpah di permukaan pada musim hujan dan mengurangi resiko banjir. Pohon menciptakan keindahan, kesejukan dan ketenangan maka pohon mampu meningkatkan kualitas hidup bagi yang tinggal di dekatnya. Pohon membantu anak-anak dalam proses belajar, ketika anak-anak belajar di lingkungan sekolah yang ditumbuhi pohon akan mempermudah dalam proses penghafalan dan pembelajaran materi sekolah. Disamping manfaat untuk manusia pohon pun memiliki fungsi penting bagi makhluk hidup lainnya yaitu sebagai tempat tinggal berbagai jenis satwa, tempat satwa mencari makan, tempat satwa bermain dan tempat satwa berkembangbiak.
Berbagai kegiatan penanaman pohon telah dilakukan di Indonesia, program yang saat ini sedang berjalan adalah Penanaman 1 Milyar Pohon. Program ini dicanangkan oleh Kementerian Kehutannan Republik Indonesia sejak tahun 2010 dan hingga saat ini sudah lebih dari 5,5 miliar pohon yang tertanam dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dengan dicanangkan propgram ini saya berharap bahwa penanaman ini akan banyak memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia. Monitoring pun perlu dilakukan agar penanaman pohon ini bukan dapat dihitung jumlah pohon yang tertanam melainkan dapat dihitung juga pohon yang tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Masyarakat Indonesia harus meningkatkan kepedulian, kemampuan dan kemandiriannya dalam upaya menjaga lingkungan sekitar. Pendidikan lingkungan sejak usia dini sangat diperlukan bagi para generasi penerus bangsa ini, dengan harapan ketika kelak generasi tersebut memimpin bangsa ini dapat menyesuaikan kebijakan-kebijakan yang diambil dengan kelestarian lingkungan sekitar. Pendidikan bukan hanya dilakukan di lingkungan sekolah namun dalam lingkungan kehidupan sehari-hari juga. Para orang tua memberkian contoh bagi anak-anaknya dalam menjaga kelestarian lingkungan salah satunya adalah dengan menanam pohon disekeliling rumah. Memberikan pemahaman bahwa dengan menanam pohon akan banyak memberikan manfaat baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya dan dengan menanam pohon kita akan mendapatkan pahala yang tak terhenti selama pohon itu masih bermanfaat.

Akhir-akhir ini selain isu penurunan emisi gas rumah kaca terdapat isu kebakaran hutan, banjir dan tanah longsor yang berkmbang di Indonesia, oleh karena itu kegiatan penanaman pohon sangat diperlukan dan penanaman pohon bukan hanya dilakukan pada hutan milik negara melainkan harus ditanam juga pada daerah-daerah pinggiran sungai, gunung-gunung yang gundul dan tebing – tebing di pinggir jalan. Selain penanaman pohon diperlukan upaya lain yaitu jangan membuang sampah di sungai, tidak melakukan illegal logging, memisahkan sampah organik dan non organik agar sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan sampah non organik dapat didaur ulang menjadi barang yang siap pakai.
Semoga dengan momen Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia kita dapat berperan aktif dalam upaya mitigasi prubahan iklim global, mencegah banjir dan tanah longsor serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan hasil penanaman baik berupa kayu maupun non kayu. Sehingga bumi kita saat ini kondisinya terjaga dengan baik dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita mendatang . Bumi ini adalah titipan dari anak cucu kita yang harus kita jaga dan kembalikan seutuhnya kepada mereka. Ayo Tanam Pohon, Pohon Untuk Kehidupan Dunia dan Kehidupan Akhirat. Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013.

Agung Wahyudi, S.Hut
Koordinator Daerah Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Lampung
Gisting 15 November 2013.
fb : Forum-Komunikasi-Kader-Konservasi-Indonesia-Propinsi-Lampung
kodra lampung                                   





Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013

Hari Menanam Pohon Indonesia

Hari Menanam Pohon Indonesia jatuh pada setiap tanggal 28 November. Hari Menananam pohon ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, beserta penetapan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional.  Keputusan ini didasarkan atas hasil/prestasi dari segenap lapisan masyarakat Indonesia  dalam tanam menanam pohon melalui Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam  Pohon  sejak tahun 2007. Hingga tahun 2013 berarti sudah 5 tahun Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati dan disemarakan dengan berbagai kegiatan penanaman di seluruh penjuru Republik Indonesia ini. 
Presiden Republik Indonesia pada KTT Perubahan Iklim Tahun 2009 di Kopenhagen telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan upaya sendiri atau sampai 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2020 dalam rangka mitigasi perubahan iklim global. Komitmen tersebut tidak dapat terwujud jika hanya dilaksanakan oleh Presiden saja melainkan dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai hal dapat dilakukan untuk menurunkan emisisi gas rumah kaca tersebut diantaranya menghemat penggunaan listrik, menggunakan kendaraan umum, hemat penggunaan kertas, mengurangi penggunaan plastik dan melakukan penanaman pohon.
Kegiatan penanaman pohon memberikan manfaat banyak bagi kehidupan manusia. Manfaat utama dari adanya pohon adalah merubah karbondioksida (CO2) menjadi Oksigen (O2) yang setiap hari digunakan manusia untuk bernafas. Manfaat lain dari adanya pohon yaitu sebagai tendon air alami, sehingga mampu mengurangi air melimpah di permukaan pada musim hujan dan mengurangi resiko banjir. Pohon menciptakan keindahan, kesejukan dan ketenangan maka pohon mampu meningkatkan kualitas hidup bagi yang tinggal di dekatnya. Pohon membantu anak-anak dalam proses belajar, ketika anak-anak belajar di lingkungan sekolah yang ditumbuhi pohon akan mempermudah dalam proses penghafalan dan pembelajaran materi sekolah. Disamping manfaat untuk manusia pohon pun memiliki fungsi penting bagi makhluk hidup lainnya yaitu sebagai tempat tinggal berbagai jenis satwa, tempat satwa mencari makan, tempat satwa bermain dan tempat satwa berkembangbiak.
Berbagai kegiatan penanaman pohon telah dilakukan di Indonesia, program yang saat ini sedang berjalan adalah Penanaman 1 Milyar Pohon. Program ini dicanangkan oleh Kementerian Kehutannan Republik Indonesia sejak tahun 2010 dan hingga saat ini sudah lebih dari 5,5 miliar pohon yang tertanam dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dengan dicanangkan propgram ini saya berharap bahwa penanaman ini akan banyak memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia. Monitoring pun perlu dilakukan agar penanaman pohon ini bukan dapat dihitung jumlah pohon yang tertanam melainkan dapat dihitung juga pohon yang tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Masyarakat Indonesia harus meningkatkan kepedulian, kemampuan dan kemandiriannya dalam upaya menjaga lingkungan sekitar. Pendidikan lingkungan sejak usia dini sangat diperlukan bagi para generasi penerus bangsa ini, dengan harapan ketika kelak generasi tersebut memimpin bangsa ini dapat menyesuaikan kebijakan-kebijakan yang diambil dengan kelestarian lingkungan sekitar. Pendidikan bukan hanya dilakukan di lingkungan sekolah namun dalam lingkungan kehidupan sehari-hari juga. Para orang tua memberkian contoh bagi anak-anaknya dalam menjaga kelestarian lingkungan salah satunya adalah dengan menanam pohon disekeliling rumah. Memberikan pemahaman bahwa dengan menanam pohon akan banyak memberikan manfaat baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya dan dengan menanam pohon kita akan mendapatkan pahala yang tak terhenti selama pohon itu masih bermanfaat.

Akhir-akhir ini selain isu penurunan emisi gas rumah kaca terdapat isu kebakaran hutan, banjir dan tanah longsor yang berkmbang di Indonesia, oleh karena itu kegiatan penanaman pohon sangat diperlukan dan penanaman pohon bukan hanya dilakukan pada hutan milik negara melainkan harus ditanam juga pada daerah-daerah pinggiran sungai, gunung-gunung yang gundul dan tebing – tebing di pinggir jalan. Selain penanaman pohon diperlukan upaya lain yaitu jangan membuang sampah di sungai, tidak melakukan illegal logging, memisahkan sampah organik dan non organik agar sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan sampah non organik dapat didaur ulang menjadi barang yang siap pakai.
Semoga dengan momen Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia kita dapat berperan aktif dalam upaya mitigasi prubahan iklim global, mencegah banjir dan tanah longsor serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan hasil penanaman baik berupa kayu maupun non kayu. Sehingga bumi kita saat ini kondisinya terjaga dengan baik dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita mendatang . Bumi ini adalah titipan dari anak cucu kita yang harus kita jaga dan kembalikan seutuhnya kepada mereka. Ayo Tanam Pohon, Pohon Untuk Kehidupan Dunia dan Kehidupan Akhirat. Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013.

Agung Wahyudi, S.Hut
Koordinator Daerah Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Lampung
Gisting 15 November 2013.
fb : Forum-Komunikasi-Kader-Konservasi-Indonesia-Propinsi-Lampung
kodra lampung                                   





Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013

Hari Menanam Pohon Indonesia

Hari Menanam Pohon Indonesia jatuh pada setiap tanggal 28 November. Hari Menananam pohon ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, beserta penetapan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional.  Keputusan ini didasarkan atas hasil/prestasi dari segenap lapisan masyarakat Indonesia  dalam tanam menanam pohon melalui Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam  Pohon  sejak tahun 2007. Hingga tahun 2013 berarti sudah 5 tahun Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati dan disemarakan dengan berbagai kegiatan penanaman di seluruh penjuru Republik Indonesia ini. 
Presiden Republik Indonesia pada KTT Perubahan Iklim Tahun 2009 di Kopenhagen telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan upaya sendiri atau sampai 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2020 dalam rangka mitigasi perubahan iklim global. Komitmen tersebut tidak dapat terwujud jika hanya dilaksanakan oleh Presiden saja melainkan dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai hal dapat dilakukan untuk menurunkan emisisi gas rumah kaca tersebut diantaranya menghemat penggunaan listrik, menggunakan kendaraan umum, hemat penggunaan kertas, mengurangi penggunaan plastik dan melakukan penanaman pohon.
Kegiatan penanaman pohon memberikan manfaat banyak bagi kehidupan manusia. Manfaat utama dari adanya pohon adalah merubah karbondioksida (CO2) menjadi Oksigen (O2) yang setiap hari digunakan manusia untuk bernafas. Manfaat lain dari adanya pohon yaitu sebagai tendon air alami, sehingga mampu mengurangi air melimpah di permukaan pada musim hujan dan mengurangi resiko banjir. Pohon menciptakan keindahan, kesejukan dan ketenangan maka pohon mampu meningkatkan kualitas hidup bagi yang tinggal di dekatnya. Pohon membantu anak-anak dalam proses belajar, ketika anak-anak belajar di lingkungan sekolah yang ditumbuhi pohon akan mempermudah dalam proses penghafalan dan pembelajaran materi sekolah. Disamping manfaat untuk manusia pohon pun memiliki fungsi penting bagi makhluk hidup lainnya yaitu sebagai tempat tinggal berbagai jenis satwa, tempat satwa mencari makan, tempat satwa bermain dan tempat satwa berkembangbiak.
Berbagai kegiatan penanaman pohon telah dilakukan di Indonesia, program yang saat ini sedang berjalan adalah Penanaman 1 Milyar Pohon. Program ini dicanangkan oleh Kementerian Kehutannan Republik Indonesia sejak tahun 2010 dan hingga saat ini sudah lebih dari 5,5 miliar pohon yang tertanam dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dengan dicanangkan propgram ini saya berharap bahwa penanaman ini akan banyak memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia. Monitoring pun perlu dilakukan agar penanaman pohon ini bukan dapat dihitung jumlah pohon yang tertanam melainkan dapat dihitung juga pohon yang tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Masyarakat Indonesia harus meningkatkan kepedulian, kemampuan dan kemandiriannya dalam upaya menjaga lingkungan sekitar. Pendidikan lingkungan sejak usia dini sangat diperlukan bagi para generasi penerus bangsa ini, dengan harapan ketika kelak generasi tersebut memimpin bangsa ini dapat menyesuaikan kebijakan-kebijakan yang diambil dengan kelestarian lingkungan sekitar. Pendidikan bukan hanya dilakukan di lingkungan sekolah namun dalam lingkungan kehidupan sehari-hari juga. Para orang tua memberkian contoh bagi anak-anaknya dalam menjaga kelestarian lingkungan salah satunya adalah dengan menanam pohon disekeliling rumah. Memberikan pemahaman bahwa dengan menanam pohon akan banyak memberikan manfaat baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya dan dengan menanam pohon kita akan mendapatkan pahala yang tak terhenti selama pohon itu masih bermanfaat.

Akhir-akhir ini selain isu penurunan emisi gas rumah kaca terdapat isu kebakaran hutan, banjir dan tanah longsor yang berkmbang di Indonesia, oleh karena itu kegiatan penanaman pohon sangat diperlukan dan penanaman pohon bukan hanya dilakukan pada hutan milik negara melainkan harus ditanam juga pada daerah-daerah pinggiran sungai, gunung-gunung yang gundul dan tebing – tebing di pinggir jalan. Selain penanaman pohon diperlukan upaya lain yaitu jangan membuang sampah di sungai, tidak melakukan illegal logging, memisahkan sampah organik dan non organik agar sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan sampah non organik dapat didaur ulang menjadi barang yang siap pakai.
Semoga dengan momen Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia kita dapat berperan aktif dalam upaya mitigasi prubahan iklim global, mencegah banjir dan tanah longsor serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan hasil penanaman baik berupa kayu maupun non kayu. Sehingga bumi kita saat ini kondisinya terjaga dengan baik dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita mendatang . Bumi ini adalah titipan dari anak cucu kita yang harus kita jaga dan kembalikan seutuhnya kepada mereka. Ayo Tanam Pohon, Pohon Untuk Kehidupan Dunia dan Kehidupan Akhirat. Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013.

Agung Wahyudi, S.Hut
Koordinator Daerah Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Lampung
Gisting 15 November 2013.
fb : Forum-Komunikasi-Kader-Konservasi-Indonesia-Propinsi-Lampung
kodra lampung                                   





Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013

Hari Menanam Pohon Indonesia

Hari Menanam Pohon Indonesia jatuh pada setiap tanggal 28 November. Hari Menananam pohon ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, beserta penetapan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional.  Keputusan ini didasarkan atas hasil/prestasi dari segenap lapisan masyarakat Indonesia  dalam tanam menanam pohon melalui Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam  Pohon  sejak tahun 2007. Hingga tahun 2013 berarti sudah 5 tahun Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati dan disemarakan dengan berbagai kegiatan penanaman di seluruh penjuru Republik Indonesia ini. 
Presiden Republik Indonesia pada KTT Perubahan Iklim Tahun 2009 di Kopenhagen telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan upaya sendiri atau sampai 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2020 dalam rangka mitigasi perubahan iklim global. Komitmen tersebut tidak dapat terwujud jika hanya dilaksanakan oleh Presiden saja melainkan dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai hal dapat dilakukan untuk menurunkan emisisi gas rumah kaca tersebut diantaranya menghemat penggunaan listrik, menggunakan kendaraan umum, hemat penggunaan kertas, mengurangi penggunaan plastik dan melakukan penanaman pohon.
Kegiatan penanaman pohon memberikan manfaat banyak bagi kehidupan manusia. Manfaat utama dari adanya pohon adalah merubah karbondioksida (CO2) menjadi Oksigen (O2) yang setiap hari digunakan manusia untuk bernafas. Manfaat lain dari adanya pohon yaitu sebagai tendon air alami, sehingga mampu mengurangi air melimpah di permukaan pada musim hujan dan mengurangi resiko banjir. Pohon menciptakan keindahan, kesejukan dan ketenangan maka pohon mampu meningkatkan kualitas hidup bagi yang tinggal di dekatnya. Pohon membantu anak-anak dalam proses belajar, ketika anak-anak belajar di lingkungan sekolah yang ditumbuhi pohon akan mempermudah dalam proses penghafalan dan pembelajaran materi sekolah. Disamping manfaat untuk manusia pohon pun memiliki fungsi penting bagi makhluk hidup lainnya yaitu sebagai tempat tinggal berbagai jenis satwa, tempat satwa mencari makan, tempat satwa bermain dan tempat satwa berkembangbiak.
Berbagai kegiatan penanaman pohon telah dilakukan di Indonesia, program yang saat ini sedang berjalan adalah Penanaman 1 Milyar Pohon. Program ini dicanangkan oleh Kementerian Kehutannan Republik Indonesia sejak tahun 2010 dan hingga saat ini sudah lebih dari 5,5 miliar pohon yang tertanam dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dengan dicanangkan propgram ini saya berharap bahwa penanaman ini akan banyak memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia. Monitoring pun perlu dilakukan agar penanaman pohon ini bukan dapat dihitung jumlah pohon yang tertanam melainkan dapat dihitung juga pohon yang tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Masyarakat Indonesia harus meningkatkan kepedulian, kemampuan dan kemandiriannya dalam upaya menjaga lingkungan sekitar. Pendidikan lingkungan sejak usia dini sangat diperlukan bagi para generasi penerus bangsa ini, dengan harapan ketika kelak generasi tersebut memimpin bangsa ini dapat menyesuaikan kebijakan-kebijakan yang diambil dengan kelestarian lingkungan sekitar. Pendidikan bukan hanya dilakukan di lingkungan sekolah namun dalam lingkungan kehidupan sehari-hari juga. Para orang tua memberkian contoh bagi anak-anaknya dalam menjaga kelestarian lingkungan salah satunya adalah dengan menanam pohon disekeliling rumah. Memberikan pemahaman bahwa dengan menanam pohon akan banyak memberikan manfaat baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya dan dengan menanam pohon kita akan mendapatkan pahala yang tak terhenti selama pohon itu masih bermanfaat.

Akhir-akhir ini selain isu penurunan emisi gas rumah kaca terdapat isu kebakaran hutan, banjir dan tanah longsor yang berkmbang di Indonesia, oleh karena itu kegiatan penanaman pohon sangat diperlukan dan penanaman pohon bukan hanya dilakukan pada hutan milik negara melainkan harus ditanam juga pada daerah-daerah pinggiran sungai, gunung-gunung yang gundul dan tebing – tebing di pinggir jalan. Selain penanaman pohon diperlukan upaya lain yaitu jangan membuang sampah di sungai, tidak melakukan illegal logging, memisahkan sampah organik dan non organik agar sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan sampah non organik dapat didaur ulang menjadi barang yang siap pakai.
Semoga dengan momen Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia kita dapat berperan aktif dalam upaya mitigasi prubahan iklim global, mencegah banjir dan tanah longsor serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan hasil penanaman baik berupa kayu maupun non kayu. Sehingga bumi kita saat ini kondisinya terjaga dengan baik dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita mendatang . Bumi ini adalah titipan dari anak cucu kita yang harus kita jaga dan kembalikan seutuhnya kepada mereka. Ayo Tanam Pohon, Pohon Untuk Kehidupan Dunia dan Kehidupan Akhirat. Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013.

Agung Wahyudi, S.Hut
Koordinator Daerah Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Lampung
Gisting 15 November 2013.
fb : Forum-Komunikasi-Kader-Konservasi-Indonesia-Propinsi-Lampung
kodra lampung                                   





Hari Menanam Pohon Indonesia 2013

Hari Menanam Pohon Indonesia

Hari Menanam Pohon Indonesia jatuh pada setiap tanggal 28 November. Hari Menananam pohon ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, beserta penetapan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional.  Keputusan ini didasarkan atas hasil/prestasi dari segenap lapisan masyarakat Indonesia  dalam tanam menanam pohon melalui Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam  Pohon  sejak tahun 2007. Hingga tahun 2013 berarti sudah 5 tahun Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati dan disemarakan dengan berbagai kegiatan penanaman di seluruh penjuru Republik Indonesia ini. 
Presiden Republik Indonesia pada KTT Perubahan Iklim Tahun 2009 di Kopenhagen telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan upaya sendiri atau sampai 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2020 dalam rangka mitigasi perubahan iklim global. Komitmen tersebut tidak dapat terwujud jika hanya dilaksanakan oleh Presiden saja melainkan dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai hal dapat dilakukan untuk menurunkan emisisi gas rumah kaca tersebut diantaranya menghemat penggunaan listrik, menggunakan kendaraan umum, hemat penggunaan kertas, mengurangi penggunaan plastik dan melakukan penanaman pohon.
Kegiatan penanaman pohon memberikan manfaat banyak bagi kehidupan manusia. Manfaat utama dari adanya pohon adalah merubah karbondioksida (CO2) menjadi Oksigen (O2) yang setiap hari digunakan manusia untuk bernafas. Manfaat lain dari adanya pohon yaitu sebagai tendon air alami, sehingga mampu mengurangi air melimpah di permukaan pada musim hujan dan mengurangi resiko banjir. Pohon menciptakan keindahan, kesejukan dan ketenangan maka pohon mampu meningkatkan kualitas hidup bagi yang tinggal di dekatnya. Pohon membantu anak-anak dalam proses belajar, ketika anak-anak belajar di lingkungan sekolah yang ditumbuhi pohon akan mempermudah dalam proses penghafalan dan pembelajaran materi sekolah. Disamping manfaat untuk manusia pohon pun memiliki fungsi penting bagi makhluk hidup lainnya yaitu sebagai tempat tinggal berbagai jenis satwa, tempat satwa mencari makan, tempat satwa bermain dan tempat satwa berkembangbiak.
Berbagai kegiatan penanaman pohon telah dilakukan di Indonesia, program yang saat ini sedang berjalan adalah Penanaman 1 Milyar Pohon. Program ini dicanangkan oleh Kementerian Kehutannan Republik Indonesia sejak tahun 2010 dan hingga saat ini sudah lebih dari 5,5 miliar pohon yang tertanam dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dengan dicanangkan propgram ini saya berharap bahwa penanaman ini akan banyak memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia. Monitoring pun perlu dilakukan agar penanaman pohon ini bukan dapat dihitung jumlah pohon yang tertanam melainkan dapat dihitung juga pohon yang tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Masyarakat Indonesia harus meningkatkan kepedulian, kemampuan dan kemandiriannya dalam upaya menjaga lingkungan sekitar. Pendidikan lingkungan sejak usia dini sangat diperlukan bagi para generasi penerus bangsa ini, dengan harapan ketika kelak generasi tersebut memimpin bangsa ini dapat menyesuaikan kebijakan-kebijakan yang diambil dengan kelestarian lingkungan sekitar. Pendidikan bukan hanya dilakukan di lingkungan sekolah namun dalam lingkungan kehidupan sehari-hari juga. Para orang tua memberkian contoh bagi anak-anaknya dalam menjaga kelestarian lingkungan salah satunya adalah dengan menanam pohon disekeliling rumah. Memberikan pemahaman bahwa dengan menanam pohon akan banyak memberikan manfaat baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya dan dengan menanam pohon kita akan mendapatkan pahala yang tak terhenti selama pohon itu masih bermanfaat.

Akhir-akhir ini selain isu penurunan emisi gas rumah kaca terdapat isu kebakaran hutan, banjir dan tanah longsor yang berkmbang di Indonesia, oleh karena itu kegiatan penanaman pohon sangat diperlukan dan penanaman pohon bukan hanya dilakukan pada hutan milik negara melainkan harus ditanam juga pada daerah-daerah pinggiran sungai, gunung-gunung yang gundul dan tebing – tebing di pinggir jalan. Selain penanaman pohon diperlukan upaya lain yaitu jangan membuang sampah di sungai, tidak melakukan illegal logging, memisahkan sampah organik dan non organik agar sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan sampah non organik dapat didaur ulang menjadi barang yang siap pakai.
Semoga dengan momen Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia kita dapat berperan aktif dalam upaya mitigasi prubahan iklim global, mencegah banjir dan tanah longsor serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan hasil penanaman baik berupa kayu maupun non kayu. Sehingga bumi kita saat ini kondisinya terjaga dengan baik dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita mendatang . Bumi ini adalah titipan dari anak cucu kita yang harus kita jaga dan kembalikan seutuhnya kepada mereka. Ayo Tanam Pohon, Pohon Untuk Kehidupan Dunia dan Kehidupan Akhirat. Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2013.

Agung Wahyudi, S.Hut
Koordinator Daerah Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Lampung
Gisting 15 November 2013.
fb : Forum-Komunikasi-Kader-Konservasi-Indonesia-Propinsi-Lampung
kodra lampung                                   





Jumat, 20 September 2013

HIDUP

ini adalah sebuah kenyataan yang harus diterima, mau tidak mau harus ku hadapi. ku yakini bahwa semua ini terjadi untuk membuat diriku lebih baik. ini merupakan teguran dari Allah SWT buat ku, agar aku segera memperbaiki diriku yang semakin menjauh hari demi hari. hidup ini tidak bisa kita atur setiap detiknya, yang bisa adalah kita lakuakan setiap detik yang ada dengan baik.

Sabtu, 01 Juni 2013

Kegiatan Kader Konservasi di Repong Damar, Pahmungan, Krui-Lampung Barat

Lampung memiliki banyak potensi SDA mulai dari perairan sampai ke daratan. Salah satu potensi daratan yang dimiliki Lampung adalah hutan yang beranekaragam bentuknya. Repong Damar merupakan salah satu bentuk hutan yang didominasi oleh pohon damar. Pengelolaan hutan damar pun berdasarkan adat istiadat yang berada di daerah tersebut.


Sabtu, 11 Mei 2013

SISTEM VERIVIKASI LEGALITAS KAYU (SVLK)


Sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) didasarkan atas sertifikasi yang juga dikenal sebagai ‘pemberian izin berbasis operator’. Sejumlah lembaga penilai kesesuaian, yang dikenal sebagai lembaga penilai (LP) dan lembaga verifikasi (LV), harus melakukan verifikasi legalitas operasi produsen kayu, pedagang, pengolah dan eksportir kayu.
Lembaga-lembaga penilai kesesuaian ini memastikan bahwa perusahaan yang diverifikasi beroperasi sesuai dengan definisi legalitas Indonesia dan mempunyai pengendalian yang dapat diandalkan atas rantai pasokan. Perusahaan yang berhasil memenuhi persyaratan, berhak atas sertifikat legalitas untuk jangka waktu tiga tahun dan harus menjalani penilikan paling tidak sekali setahun. Setelah tiga tahun sertifikat legalitas berakhir dan dapat diperbaharui setelah lebih dulu mengajukan permohonan untuk pembaruan dan untuk menjalani kembali verifikasi legalitas.
Lembaga-Lembaga Penilai Kesesuaian ini diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan standar ISO/ IEC dan ditetapkan untuk melaksanakan tugas pengauditannya oleh Kementerian Kehutanan, dan juga melaporkan hasil akhir auditnya kepada Kementerian Kehutanan. Seperti kegiatan sertifikasi hutan pada umumnya, Lembaga-Lembaga Penilai Kesesuaian dikontrak oleh perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikat legalitas dan wajib beroperasi sesuai dengan pedoman-pedoman ISO.
Lembaga-Lembaga Penilai Kesesuaian juga memeriksa para eksportir kayu. Bila para eksportir mematuhi legalitas dipatuhi, mereka akan diberi lisensi ekspor berupa dokumen V-Legal atau, pada waktu VPA telah sepenuhnya diimplementasikan, akan diberikan dokumen Lisensi FLEGT untuk pengiriman ke Uni Eropa (UE). Pada waktunya semua ekspor tanpa surat dokumen V-Legal akan dilarang.
Pada waktu memberikan lisensi pengapalan kayu, Lembaga-Lembaga Penilai Kesesuaian akan memeriksa:
1.      Apakah perusahaan serta semua pemasoknya merupakan pemegang sertifikat legalitas yang sah dan dengan demikian beroperasi sesuai dengan definisi legalitas Indonesia;
2.      Mencocokkan data perdagangan di antara berbagai pemasok ke eksportir untuk memastikan bahwa tak ada kayu yang tak diverifikasi memasuki rantai pasokan.
Bila eksportir, atau salah satu di antara para  pemasoknya tak memegang sertifikat legalitas yang sah, atau terbukti melanggar peraturan maka beberapa hal bisa terjadi:
  1. Permintaan untuk lisensi ekspor akan ditolak, dengan demikian menghentikan rencana pengiriman;
  2. Eksportir yang bersangkutan akan berisiko kehilangan sertifikat legalitasnya sama sekali, sehingga semua ekspor mustahil dilakukan sebelum eksportir tersebut memperbaiki cara beroperasinya;
  3. Bila kegiatan ilegal dapat dibuktikan maka eksportir tersebut atau pemasoknya akan berisiko dihadapkan kepada tuntutan hukum

Selasa, 09 April 2013

PENANAMAN POHON DI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Penanaman di Areal Restorasi.

Penanaman merupaksn salah satu upaya nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang ada di Taman Nasional Way Kambas. Pada saat pelaksanaan praktik umum, kami berkesempatan untuk sedikit berpartisipasi dan memberikan kenang-kenangan ke pada Taman Nasional Way Kambas. Kenang-kenangan tersebut yaitu dengan menanam pohon Memang tidak banyak jumlah pohon yang ditanam oleh kami, namun mudah-mudahan pohon yang kami tanam dapat memberikan manfaat yang banyak bagi ekosisitem di TNWK.
Berikut beberapa foto penanaman yang kami lakukan:
















Minggu, 31 Maret 2013

PENGAMATAN BURUNG DI TAHURA WAN ABDUL RACHMAN

Pentingnya Burung Bagi Kehidupan

Burung merupakan satwa liar yang memiliki kemampuan hidup di hampir semua tipe habitat, dari kutub sampai gurun, dari hutan kornifer sampai hutan tropis, dari sungai, rawa-rawa sampai lautan. Burung mempunyai mobilitas yang tinggi dan kemampuan beradaptasi terhadap berbagai tipe habitat yang luas (Welty 1982).  Hutan alam yang terdiri atas berbagai jenis vegetasi dan strata memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi (Gani, 1993).  Hutan tanaman yang hanya berupa tegakan vegetasi tanaman sejenis (monokultur), dan adanya dominasi campur tangan manusia di dalamnya menyebabkan keadaan tingkat keanekaragaman jenis yang rendah dan ketidakseimbangan keadaan factor-faktor lingkungan di hutan tanaman (Djunaidah 1999).

Burung adalah bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman jenisnya.  Burung memiliki banyak manfaat dan fungsi bagi manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.  Manfaat dan fungsi burung secara garis besar dapat digolongkan dalam nilai budaya, estetika, ekologis, ilmu pengetahuan dan ekonomis (yuda 1995).  Alikodra (2002)dan Ontario et al. (1990) menambahkan bahwa burung memiliki peranan penting dari segi penelitian, penidikan, dan untuk kepentingan rekreasi dan pariwisata.

Manfaat dan fungsi burung yang begitu besar bagi kehidupan manusia, sehingga mendorong upaya untuk menjaga kelstarian dan keanekaragamannya.  Namun akhir-akhir ini kehidupan burung semakin lama semakin terdesak yang sbagian besar disebabkan oleh manusia dengan merusak dan mengubah fungsi habitat burung.  Kegiatan tersebut antara lain dengan konversi lahan untuk pemuiman, peternakan, perkebunan, perindustrian, pertambangan dan lainnya.  Kegiatan-kegiatan tersebut membutuhkan lahan yang cukup luas, sehingga habitat burung semakin berkurang denan bertambahnya kegiatan yang dilakukan manusia untk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menyebabkan kepunahan yang melampaui tingkat pengebaliannya (primack et al. 1998).